Senin, 19 Maret 2012
02.41 |
Diposting oleh
Kintanyulanda |
Edit Entri
PENGERTIAN KASIH SAYANG
sumber : http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/8/45/kasih_kakak
C. Pendapat
A. Teori
karya
Kasih sayang adalah suatu sikap saling menghormati dan mengasihi semua ciptaan
Tuhan baik makhluk hidup maupun benda mati seperti, menyayangi diri sendiri
berlandaskan hati nurani yang luhur tanpa membedakan saudara, suku, ras,
golongan, warna kulit, kedudukan sosial, jenis kelamin dan tua atau muda.Kasih
sayang, dan cinta merupakan milik semua orang. Manifestasi dari kasih sayang
dan cinta dapat menciptakan lingkungan yang tenteram. Karena setiap individu
menyadari makna yang paling hakiki dari rasa kasih sayang dan cinta. Dengan
kasih sayang kita akan selalu menghargai orang lain.
Islam
menghendaki agar kasih sayang dan sifah belas kasih dikembangkan secara wajar.
Jika diperinci maka ruang lingkup kasih sayang ini dapat dibedakan menjadi
beberapa tingkatan :
1.
Kasih sayang dalam lingkungan keluarga, kasih orang tua kepada anak, kasih
suami kepada istrinya, kasih antara orang yang bersaudara dan berkeluarga.
2.
Kasih sayang dalam lingkungan bangsa. Perasaan kasih sayang dan simpati yang
timbul akibat persamaan rumpun, suku bangsa, rasa senasib dalam perjuangan yang
menyangkut kenegaraan.
3.
Kasih sayang dalam lingkungan kegamanaan. Mencintai dan mengasihi sesame orang
yang seagama karena memandang saudara dalam akidah dan keyakinan.
4.
Kasih sayang dalam bentuk perikemanusiaan. Mencintai sesama manusia atas dasar
pengertian bahwa manusia adalah sama – sama berasal dari satu keturunan, asalnya
satu bapak dan satu ibu.
5.
Kasih sayang kepada sesame mahluk (Universal), Misalnya saling mengasihi,
mengasihi hewan dan tumbuh – tumbuhan.
B.
Artikel
Kasih Sayang Kakak
Aku
terhenyak mendengarkan cerita dari seseorang tentang bekas pembantunya, dimana
sang pembantu sekarang berada di Hongkong, dahulu dia bekerja sebagai seorang
pembantu di Malaysia, dia warga Negara Filipina. Persahabatan antar majikan dan
pembantu ini terus berlangsung sampai sekarang, malah sekarang sang majikan
saat berkunjung di Hongkong pun mereka slaing bertemu dan makan malam bareng.
Dari
pertemuan itu didapatkan kisah begitu sulitnya dia berjuang menjadi pembantu di
Hongkong, karena biaya hidup yang cukup tinggi, dan dia makan seadanya, serta
mencoba terus menabung. Sampai si bekas majikan itu bertanya, mengenai gaji dan
pengeluarannya dan raut wajah dan rambutnya yg tidak teraut seperti dulu,
“kenapa kamu ngak belanja untuk keperluanmu?”, buat apa kamu simpan uang terus,
dia juga tidak menghabiskan waktunya untuk dirinya berpacaran atau weekend
santai-santai, hampir setiap detik waktunya dia pergunakan untuk mencari uang.
Dan
dari ceritanya terurailah kisah begitu panjang liku-liku kehidupannya, sang
kakak yang juga bekas pembantu telah mendapatkan kehidupan yang lebih bagus di
Amerika, karena menemukan jodoh dan dibawa ke Amerika, sang adiknya masih
sekolah di universitas. Dia yang berada di posisi tengah ini menyadari kalau
dia itu kurang pinter, dan sadar kalau kesempatan bagi adiknya itu lebih bagus
dari dirinya. Dia selalu bercerita adiknya itu pandai, di sekolah selalu
mendapatkan posisi atas, sehingga dia mau adiknya itu ‘jadi orang’.
Setiap
bulan uang itu dikirimkan ke kampungnya di Filipina, dengan cukup besar, untuk
biaya si adik sekolah dan juga untuk kedua orang tuanya, tidak ada yang tahu
keadaan dia sebenarnya di Hongkong, tidak ada yang mengerti betapa berat
kehidupan yang dilaluinya, yang keluarganya tahu, dia berkecukupan karena bisa
mengirimkan uang tiap bulan. Sang kakak pun terus membantu juga buat si adik,
karena biaya pendidikan yang cukup tinggi, untung sang suami tidak masalah akan
hal ini.
Bisa
dibayangkan dia menghemat dengan makan ala kadarnya, untuk kehidupan adiknya,
dia berharap adiknya bisa membawa derajat keluarganya lebih tinggi, semoga sang
adik selalu ingat jasa si kakak ini. Karena bagiku kakak ini telah mengorbankan
hidupnya untuk adiknya, bisa saja dia biarkan sang adik, bisa saja dia
puas-puaskan diri dengan pendapatannya. Perjuangan ini juga mengingatkanku
dengan seorang gadis yang menderita kanker, sewaktu aku mengunjunginya aku
sendiri bingung untuk berkata apa, hanya doa yang bisa kupanjatkan kepadaNya,
dan aku duduk disisinya melihat sang kakak yang begitu telaten merawat si gadis
ini, perhatianku tertuju kepada si kakak ini. Dan dari obrolan singkat aku
mendapatkan sekilas cerita darinya, kalau dia akhirnya berhenti bekerja,
hubungan dengan kekasihnya pun tidak berlanjut. Posisi kerjaan yang bagus serta
juga kehidupan yang sudah mencukupi buatnya akhirnya dia tinggalkan semuanya
untuk merawat si adik, dari menjual rumah dan segalanya, si kakak terus merawat
si adik, aku pun saat itu melihat pengorbanan yang begitu besar membuatku
tersentak, ah betapa hebat hati kakak ini untuk adiknya.
Sang
adik yang dari keadaan sakit dan terus menjalani chemotherapy berulang-ulang,
sampai suatu saat dimana aku mendapatkan sms, kalau kakinya harus diamputasi,
aku tidak bisa lagi membayangkan, dan sang kakak terus mendampinginya. Sampai sang
gadis itu akhirnya bisa kembali sekolah, dengan raut wajah cantiknya walau
kehilangan seluruh rambutnya, tapi dia tetap memancarkan raut kehidupan dan dia
tidak mudah menyerah. Kembali lagi bersekolah dengan ditemani sang kakak yang
selalu ada disisinya ibarat malaikatnya. Tapi mungkin Tuhan berkehendak lain,
setelah dinyatakan sembuh dan sewaktu aku ketemu lagi saat itu, aku berkata
mujijat dia bisa bangkit seperti ini, ceria dan penuh semangat hidup. Tapi itu
hanya sekejap, kurang lebih setahun kembali, ia terbaring di rumah sakit,
dengan adanya penyebaran kanker tersebut, dan akhirnya dia sendiri merasakan
chemo lagi dengan tahapan yang lebih rumit, dan saat-saat ini dia selalu minta
didoakan, karena panasnya serta menderitanya saat di chemo, serta kondisi
tubuhnya yang merosot tajam, tulangnya terlihat seakan kulit itu hanya
membungkus tipis. Sang kakak pun tak henti2nya bermoohon, berdoa, meng-sms
teman2nya untuk kesembuhan sang adik. Tapi Tuhan berkehendak lain, sang gadis
itu dipanggil-Nya.
Sang
kakak telah menunjukkan betapa besar kasihnya untuk sang adik, dengan segala
pengorbanannya untuk si adik kecilnya. Banyak malaikat-malaikat lain di sekitar
kita, yang menggantikan posisi orang tuanya, dimana sang orang tua bercerai,
ataupun tidak mampu mencari nafkah, ataupun terlalu berat pekerjaannya sehingga
waktunya tidak ada.
Sewaktu
perjalananku ke Cambodia, saat aku duduk pagi-pagi sekitar jam 8 pagi, aku
mendapati seorang ibu dengan 2 orang anak kecilnya, duduk dipinggiran lampu
merah. Aku mengamati mereka dan ingin mengambil photo mereka, mereka pun juga
melihat ke arahku, dengan anggukan senyum aku meminta ijin untuk memotret
mereka. Setelah itu datang lah seorang gadis kecil bertelanjang kaki
menyeberangi lampu merah, dan meminta uang kepadaku, aku yang berdiri disitu
memberikan uang kepadanya, kemudian dia berlari ke arah pasar, dan kembali lagi
dengan berlari membawa 2 plastik minuman ditangannya, yang itu diberikan untuk
kedua adiknya dan ibunya, keluarga yang tadi aku perhatikan, sang ibu tersenyum
kepadaku, sang adik pun tertawa ceria. Tapi ternyata minuman itu tidak ada yg
untuk dia, dia hanya berikan untuk adik dan ibunya. Aku yang duduk di jalanan
seperti mereka, bangkit berdiri, dan kemudian menghampiri dan mencoba
berkomunikasi, tapi susah tidak bisa saling mengerti, aku bermaksud memberikan
lagi uang kepada si gadis untuk membeli minuman untuknya. Sewaktu aku berikan
uang, raut wajahnya senang sekali, kembali dia berlari, ternyata dia bukan
belikan minuman tapi makanan dan kembali makanan itu diberikan kepada kedua
adiknya. Kalau aku mengerti bahasa mereka aku seakan ingin mengatakan kamu juga
ikut makan dan minum. Tapi saat aku menunjukkan tanganku ke arahnya dan juga
dengan isyarat tanganku seperti posisi menyuapkan makanan ke mulut seakan
mengatakan ‘makan’ kepadanya, dia tersenyum dan menggelengkan kepada dan
mengatakan ‘tidak’ dengan gerakan tangannya.
Bagi
yang mempunyai seorang kakak yang berjuang demi kelangsungan hidup, mungkin
suatu saat akan terlihat dia sangat marah dengan kelakukan kita yang kurang
berkenan, seperti menghamburkan uang, malas belajar atau tidak menghormati
mereka. Kadang mereka akan lepas control, karena mereka yang merasakan begitu
berat hidup mereka. Sebagai adik mungkin kita bisa memposisikan diri sebagai si
kakak ini, dan mengerti mengapa kita diminta selalu serius belajar, dinasehati
dan ditegur. Tapi ingatlah itu untuk kebaikan kita, dan maafkan emosi sang
kakak jika marah, karena kekecewaan mereka dan mulailah untuk mengubah diri
untuk bisa mengerti kalau kita bisa seperti ini karena kakak kita.
Add caption |
Susah
dimengerti, betapa besar kasih seseorang kakak bagi adiknya, tapi bagiku yang
duduk di pinggiran jalan di pagi itu aku mendapatkan suatu pelajaran kehidupan
lagi.
sumber : http://kolomkita.detik.com/baca/artikel/8/45/kasih_kakak
C. Pendapat
Sayang itu tidak ada batasan, UNLIMITED. Rasa sayang juga
dapat kita ekspresikan kepada siapa saja, bukan hanya kepada pacar, bahkan kita
dapat mengekspresikan rasa sayang kita kepada semua orang atau pun semua
makhluk hidup, seperti sayang kepada orang tua, sahabat, saudara dan
orang-orang terdekat kita. Kasih sayang tu gak menuntut apa-apa sebagai
balasan. Berbeda dengan cinta. Ia “benar-benar rela” dalam memberi, atau yang
kita sebut pengorbanan. Kasih sayang tidak akan pernah luntur, entah karena “waktu”,
ataupun karena “luka”. Ada pepatah, tak kenal maka tak sayang itu benar. Semua
gak bisa terjadi secara instan, perlu diuji oleh waktu.
Sekarang kita lihat saja contoh yang nyata, bagaimana
orang tua kita sangat menyayangi kita. Mereka rela bekerja keras, membanting
tulang dan memeras keringat untuk kebahagiaan dan masa depan kita, bahkan
mereka tanpa menuntut balas.
Label:
Tugas Kampus
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kintan Yulanda
| Jakarta 27 Juli 1993 |Informatics Engineering UG'11 | http://www.facebook.com/kintan.yulanda | http://twitter.com/#!/strawbery_kecil
About Me
- Kintanyulanda
- kintan yulanda, jakarta 27 juli 1993, | Informatics Engineering UG '11
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar