Jumat, 31 Oktober 2014

Kelompok 2
sub team 1 (regulasi aturan membuat perusahaan)
Dim Dim Ibrahim
Rian Ganti Nama
Janu Parinduri

Sub team 2(organisasi & sdm)
Rahmand Bin Marwan 
Kintan Yulanda
Yoel Elbin Samuel Nababan

Sub team 3(pemasaran jasa/produk)
Ferina Caessari Widodo
Bayu Yonar

sub team 4(aspek keuangan dlm bisnis)
Richo AreViant
Rizqi Nur

Sub 2 : Sumber Daya Manusia dan Organisasi
Oleh  :  M Rahman Darmawan 54411217 (http://rahmandarmawan.blogspot.com/)
             Kintan Yulanda 54411005  (http://kintanyulanda.blogspot.com/)
             Yoel Elbin Samuel 57411515 (http://pencari-ilmu2011.blogspot.com/)

SUMBER DAYA MANUSIA dan ORGANISASI

                                                     Sumber Daya Manusia


       Karyawan sebagai sumberdaya utama perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan memberikan kinerja yang optimal sehingga konsumen merasa terlayani dengan baik dan merasa puas. Karena jika konsumen merasa tidak puas dapat melakukan komplain yang dapat merusak citra perusahaan. Hal ini menunujukkan bahwa sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Sumber daya manusia mempunyai fungsi mengelola input yang dimiliki perusahaan secara maksimal untuk mendapatkan hasil yang diharapkan oleh perusahaan.
       Oleh karena itu perusahaan sebisa mungkin membuat para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dalam keadaan yang tenang dan nyaman, tanpa  ada ketegangan dan kecemasan yang dirasakan. Kondisi ini bukan hanya menyangkut keadaan fisik saja, melainkan juga berhubungan dengan hubungan sosial dengan orang lain dan suasana psikologis di tempat kerja. Dengan suasana kerja atau lingkungan kerja yang menyenangkan akan membuat karyawan bekerja secara optimal.
       Dalam implementasi sehari-hari, organisasi dapat dengan mudah menerjemahkan dengan menggalang komunikasi dan kebersamaan dari tingkat paling bawah hingga paling atas. Ibaratnya, kalau di saat krisis perusahaan menghapus uang makan atau meniadakan jatah minum kopi, umpamanya, hal itu berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Diskriminasi akan menjadi biang kerok yang memicu suasana tidak kondusif dalam membangun semangat kebersamaan dan motivasi kerja tinggi. Kesadaran bahwa semua SDM berada di atas kapal yang sama, perlu digalang. Khususnya jika menyadari, seluruh SDM adalah awak kapal, bukan penumpang yang enak-enakan dan tetap dibayar.
       Adapun kemampuan unggul bisa diperoleh dengan dua hal: sistem rekrutmen yang baik serta fasilitas pelatihan — internal maupun eksternal. Setiap SDM pasti memiliki kemampuan dasar yang diperoleh dari pendidikan formal maupun informal. Kemampuan ini kemudian diasah dengan model pelatihan, tergantung kebutuhan dan kepentingan perusahaan. Dalam hal ini, perlu ditekankan peningkatan profesionalisme SDM. Artinya, SDM tidak harus melulu menguasai satu bidang keahlian saja. Sebagai profesional di perusahaan yang tumbuh dan bergerak cepat, mereka juga harus mampu dan menguasai bidang-bidang lain yang terkait. Untuk menjadi ahli administrasi, misalnya, dibutuhkan pengetahuan tentang rekayasa ulang atau seluk-beluk kegiatan lini. Dengan kata lain, peningkatan profesionalisme SDM mutlak diperlukan guna memainkan peran barunya


 Struktur Organisasi

       Sebagai perusahaan tentunya harus mempunyai sebuah struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi merupakan suatu garis susunan yang menjelaskan bagian - bagian susunan perusahaan dimana tiap individu yang ada pada lingkup perusahaan tersebut mempunyai posisi serta peranan sendiri-sendiri. Secara garis besar terdapat 5 model struktur perusahaan yaitu :

Susunan Organisasi Fungsional
Susunan organisasi yang didasarkan pada peran masing-masing individu karyawan. Minimal terdiri dari 5 divisi, yaitu divisi pemasaran, divisi pembelajaran, divisi produksi, divisi personalia, serta divisi umum.
Susunan Organisasi Proyek
Dibentuk untuk melakukan 1 projek kerja pada perusahaan. Susunan organisasi ini dapat dieleminasi saat projek sudah selesai.
Susunan Organisasi Matriks
Dibentuk untuk melakukan bermacam projek yang dikembangkan oleh perusahaan. Susunan ini dikepalai oleh vice president. Serta dibawahnya ada manajer yang bertugas merampungkan projek.
Susunan Organisasi Usaha
Susunan organisasi yang ada pada suatu perusahaan yang didasari oleh ada pengembangan produk serta riset-riset usaha sehingga komponennya jadi lebih luas.
Susunan Organisasi Tim Kerja
Susunan organisasi temporal dalam suatu perusahaan yang umumnya dibentuk untuk kondisi-kondisi tidak terduga atau ada proyek mendadak. Susunan ini dibentuk dari personil-personil yang handal.

Contoh Gambar Struktur Organisasi




Hubungan SDM dengan Organisasi/Perusahaan

                Tujuan suatu organisasi ataupun suatu perusahaan akan lebih mudah dicapai jika didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang baik, Salah satunya dengan mempekerjakan pegawai yang kompeten dan berkualitas Jika pegawai yang telah dianggap belum memenuhi kebutuhan SDM yang diharapkan maka perlu dilaksanakan beberapa strategi diantaranya sesuai dengan fungsi manajemen SDM yaitu pengembangan pegawai dan memaksimalkan manajemen SDM, akan tetapi metode dan hal-hal lain yang bersangkutan dengan pengembangan pegawai harus tepat sasaran agar pengembangan pegawai yang direncanakan tidak sia-sia.
Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK)

Pengertian Standar Biaya Umum (SBU) dan Standar Biaya Khusus (SBK)

Menurut PMK No. 100/PMK.02/2010 pasal 1:

1. Standar Biaya adalah besaran biaya yang ditetapkan sebagai acuan

penghitungan kebutuhan biaya kegiatan, baik yang bersifat umum

maupun yang bersifat khusus.

2. Standar Biaya yang Bersifat Umum, yang selanjutnya disebut

Standar Biaya Umum (SBU), adalah satuan biaya berupa harga satuan,

tarif, dan indeks yang digunakan untuk menyusun biaya komponen

masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan.

3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut

Standar Biaya Khusus (SBK) adalah besaran biaya yang dibutuhkan untuk

menghasilkan sebuah keluaran kegiatan yang merupakan

akumulasi biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan

sebagai biaya keluaran.

Sumber :

http://artikelsdm.blogspot.com/2009/08/pentingnya-sumberdaya-manusia-bagi.html 
http://dwimirani.unsri.ac.id/index.php/posting/31 

http://www.lppm.itb.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/SBU_2014.pdf
Rabu, 15 Oktober 2014
My future is …. System Analyst



Pada saat ini saya tertarik mempunyai usaha sendiri  di bidang TI yaitu System Analyst dimana dalam perusahaan ini saya tidak hanya sebagai System Analyst namun sebagai pemilik perusahaan. Dalam perusahaan yang nantinya akan saya buat saya akan memperkerjakan orang-orang yang ahli dalam bidang analisis system. Karena di zaman yang modern ini banyak perusahaan yang membutuhkan system analis sebelum membuat suatu system.
System Analyst juga memiliki tanggung jawab yang besar  atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan. System Analyst  memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang System Analyst harus memiliki setidaknya empat keahlian, yaitu :

1.      Analisis
aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu kemudian dicari kaitannya

2.      Teknis
struktur sosial formal stabil yg memiliki sumber-sumber berasal dari lingkungan dan memproses sumber-sumber itu agar menghasilkan output.

3.      Manajerial
suatu proses kemampuan dalam mengelola, mengatur, mengembangkan, mendayagunakan  dan serta mampu memanfaatkan berbagai peluang, ancaman, menata kekuatan serta meminimalisir kelemahan dengan berbagai upaya.

4.      Interpersonal
komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih, yang biasanya tidak diatur secara formal.

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem :  

a.       Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi.

b.      Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi. Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem yang ada beroperasi.

c.       Analyze, yaitu menganalisis sistem
Walaupun menganalisis kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan yang terjadi merupakan tugas yang perlu, tetapi tugas ini saja belumlah cukup. Tugas lain dari analis sistem yang masih diperlukan sehubungan dengan sasaran utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para pemakainya perlu dianalisis.

d.      Report, yaitu membuat laporan hasil analisis
Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada steering committe (komite/panitia pengarah pengembangan sistem) yangnantinya akan diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini kepada manajemen adalah :

Ø  Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen.
Ø  Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
Ø  Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi) 

Sumber :




Kintan Yulanda

| Jakarta 27 Juli 1993 |Informatics Engineering UG'11 | http://www.facebook.com/kintan.yulanda | http://twitter.com/#!/strawbery_kecil

About Me

Foto Saya
Kintanyulanda
kintan yulanda, jakarta 27 juli 1993, | Informatics Engineering UG '11
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Tags

Pengikut